Ilustrasi wiraswasta. ©2012 Merdeka.com/Shutterstock/leedsn |
Sebagian besar bisnis
dijalankan oleh laki-laki dan menjadi sebuah identitas bahwa bisnis adaah dunianya laki-laki. Namun, akhir-akhir
ini sudah banyak pengusaha perempuan juga memasuki dunia laki-laki tersebut dan
tak jarang dari mereka pun bisa sukses dan labih unggul daripada laki-laki.
Berbagai ide dan gagasan
baru muncul untuk melancarkan prosesnya, agar perjalanan sesuai dengan apa yang
diharapkan dan dikembangkan oleh perempuan saat memutuskan masuk dalam dunia wirausaha
ini. Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi oleh pengusaha perempuan
dalam memulai dan mengembangkan wirausahanya, yaitu :
Saat ini, pengusahan perempuan dianggap menentang
kodrat atau harapan sosial sebagai sosok perempuan, apabila sukses menjadi
seorang pegusaha.
Dalam dunia usaha, sikap
stereotip terhadapa bisnis yang kompetitif, agresif, dan keras dunia usaha
mampu mengubah streotip sosok perempuan, yang halus, lembut, dan penyayang,
patuh terhadap suami, merawat anak-anak. Hal inilah yang menyebabkan penilaian negatif
saat perempuan memasuki dunia usaha, anak yang tidak terurus, lebih agresif, liar
dan melawan suami serta pandangan-pandangan negatif lainnya.
Hal ini tidak terjadi
pada kebanyakan perempuan sukses dalam menggeluti dunia usaha, mereka masih
percaya dan setia terhadap keluarga, suami dan anak. Tetap setia pada jati
dirinya sendiri, bahkan mampu menemukan pola sendiri menhadapai dunia usaha
tanpa menghilangkan kepribadiannya sebagai perempuan, ibu dan istri bagi
dirinya dan keluarganya.
Pembatasan akses pendanaan permodalan dengan
menerapkan pola gender, perempuan. Padahal prestasi tidak mengenal gender, kan?
Dulu, pembatasan gender
dalam mengakses pendanaan baik dari lembaga keuangan hingga investor personal
terhadap perempuan kerap terjadi. Bahkan ada sebuah penelitian dari Babson
College mengungkapkan bahwa perusahaan yang dijalankan oleh perempuan yang
didanai oleh lembaga pendanaan berjumlah hanya kurang 3 persen. Sebagian besar
mereka mencari pendaan dengan menggunakan jaringan sesama perempuan atau
investor perempuan untuk mendanai permodalan usaha mereka.
Posisi perempuan ditengah-tengah dominasi laki-laki,
menjadi tantangan berat bagi setiap perempuan pengusaha.
Seperti yang dikatakan
diatas, bahwa dunia usaha lebih banyka dijalankan oleh laki-laki, dan hal ini
tidak bisa dipungkiri lagi. Ketika perempuan masuk kedalam lingkungan usaha
tersebut banyak hal yang akan dilakukan laki-laki untuk membuat perempuan kalah
atau bangkrut. Hal ini menjadi perjuangan tersendiri bagi sosok perempuan. Salah
satu hal yang bisa dilakukan oleh perempuan yang baru awal memasuki dunia usaha
adalah dengan bergabung dengan komunitas-komunitas perempuan pengusaha lainnya,
belajar membangun kepercayaan diri, dan mentalitas.
Depresi adalah sebuah gejala kehilangan kerpercayaan
diri.
Kondisi tertekan
atau depresi sering melanda manusia karena sebuah perbedaan antara harapan dan
kenyataan. Kondisi mental seperti ini kebanyakan dipengaruhi oleh target dan waktu,
masalah yang menumpuk, dan hal lainnya yang memberatkan atau membebani daya
pikir, sehingga keyakinan diri mulai memudar dan kehilangan kepercayaan diri.
Kuncinya
adalah pada keyakinan diri, bahwa kita bisa mengatasi setiap masala yang ada,
memilih dan memilah masalah berdasarkan skala prioritas waktu dan dampaknya. Hal
tersebut bisa dilakukan juga dengan kita banyak melakukan sharing masalah, bertukar
pikiran dengan senior, atau pakar
sesuai bidangnya. Dan jangan biarkan diri ini kalah oleh kondisi depresi itu.
Membangun jaringan
lebih luas.
Jaringan adalah pondasi
utama selain modal dan skil, dalam menjalankan usahanya agar tidak mudah runtuh
dan sebagai penyokong dalam membuka peluang mengembangkan usahanya. Membangun
jaringan salah satu bentuk investasi immaterial meskipun tidak bisa dinominalkan.
Namun, kekuatan jaringan pada setiap peluang memberikan pengaruh besar terhadap
kesuksesan usaha.
Keseimbangan antara keluarga dan usaha.
Perempuan yang
berkeluarga memiliki tantangan dalam membagi pikiran, perhatian dan waktu
antara keluarga dan usaha yang sedang digelutinya. Perempun yang juga sebagai seorang
ibu, yang memulai menggeluti usaha harus dapat menjalankan usahanya tanpa
meninggalkan perannya dalam keluarga, sebagai orang tua perempuan, ibu. Peran
perempuan pengusahan sekaligus sebagai ibu saat menjalankannya adalah sebuah
hal yang sangat menantang. Yakinlah anda
bisa melakukannya.
Rasa takut akan kegagalan.
Perasaan takut akan
kegagalan seperti dua mata pisau, yang satu dapat sebagai motivasi dan yang
satu sebagai penyebab kegagalan. Gagal adalah kemungkinan nyata dan terdekat
dari kesuksesan, yang artinya kegagalan tersebut sebuah pengalaman bagi kita dalam belajar, koreksi,
evaluasi dan revisi rencana bisnis yang sedang kita jalankan.
Jangan kita takut akan kegagalan, hadapi dan bangkit
kembali.
“Seorang petinju
hebat bukan dilihat dari kemampuan dirinya dalam melayangkan jurus-jurus
mematikan kepada lawanya, tapi seberapa kuat dia menerima pukulan-pukulan lawannya
dan tetap tegar berdiri serta mampu membalas serangan lawanya tersebut, lalu
memenangkannya”.
Jika kamu, perempuan. Ya kamu yang perempuan, selesai membaca tulisan ini, lalu hanya diam maka tidak ada pahala bagiku dan bagimu, jika kamu lalu bangkit dari keterpurukan bukan hanya pahala yang aku terima tapi kebanggaan, maka siarkanlah ini layaknya sebuah ayat
Komentar
Posting Komentar