Langsung ke konten utama

Dibandingkan Pria, Perempuan lebih Tekun Dalam Beriwirausaha


Jakarta, IMI --- Di era milineal ini kegiatan dalam mengembangan wirausaha di kalangan perempuan bisa dikatakan sudah lebih maju dan pesat. Perempuan dinilai dalam menjalankan wirausaha, lebih tekun dibandingkan dengan kaum pria. Beberapa lembaga keuangan atau pembiayaan lebih senang memberikan bantuan modal usaha pada  perempuan pemilik usaha karena dianggap lebih bisa dipercaya.
Meski perempuan memiliki hambatan domestik dalam menjalankannya yaitu berupa hambatan dalam membagi waktu untuk urusan rumah tangga dalam keluarganya, perempuan pelaku usaha mikro, kecil dan memengah (UMKM) lebih diunggulkan .
Sisi permodalan, dinilai akses untuk mendapatkan modal jauh lebih baik. Kini, pemerintah sering memberikan dan menyediakan permodalan yang cukup bagi para pelaku UMKM. Permodalan yang dimaksud seperti halnya pembiayaan ultra mikro (UMi) yang memberikan pinjaman di bawah Rp 10 juta, kredit usaha rakyat (KUR) yang rata-rata sekitar Rp 50 juta, dan berbagai kredit UMKM dari bank-bank.
Bantuan modal usaha dari pembiayaan UMi disalurkan melalui beberapa lembaga keuangan bukan bank (LKBB), yaitu PT Pegadaian, PT Bahana Artha Ventura, dan PT Permodalan Nasional Madani (PMN). Dan untuk pembiayaan melalui KUR disalurkan melalui perbankan. 
Dalam sisi sarana, pelaku usaha di level mikro ini akan lebih baik jika membentuk sebuah kelompok usaha dan berbadan hukum seperti koperasi. Dengan begitu, bentuk kelompok usaha yang memiliki badan hukum, akan memudahkan dalam mengurus dan mencari permodalan, selanjutnya.
Selain itu pelkau usaha perempuan ini harus memiliki produk unggulan dan menemukan inovasi lainnya dalam meningkatkan usaha mereka. Seperti, inovasi dalam penggunaan teknologi untuk memasuki usaha bisnis digital, yang saat ini sudah marak digunakan. Penggunaan e-commerce salah satunya dalam memperluas pangsa pasar mereka, misalnya dengan gabung dalam tokopedia dan bukalapak.
---imi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

6 Pertanyaan Sebelum Memulai Usaha

Ide lahir dari sebuah pemikiran, dan pemikirran itu lahir dari informasi yang kita dapat melalui cerita dan pengalaman orang lain, yang muncul tiba-tiba atau bisa kapan pun. Namun terkadang, ide itu hanya sebuah pemikiran dan kita dipaksa untuk memutar otak untuk menemukan ide penunjangnya yang nantinya ide besar itupun terlaksana dan menjadi sebuah usaha berkelanjutan.   Jika pada sebuah perjalanan kita tidak menemukan sebuah ide-ide yang berkelanjutan tersebut namun kita ingin memulai sebuah usaha maka berikut tip pertanyaan yang mampu menjadi sebuah pemicu otak untuk berpikir dan menemukan ide dan gagasan yang cemerlang.   1.       Adakah m asalah yang butuh solusi? Dimulai dari sebuah pertanyaan atau sebuah cerita dan pengalaman seseorang yang menceritakan sebuah masalah yang membutuhkan ide atau gagasan baru. Nah, nantinya masalah itu menjadi sebuah alat pemicu untuk menemukan ide usaha baru. Terkadang banyak kawan curhat tentang sesuatu hal yang membutuhkan sol

7 tantangan yang sering terjadi bagi perempuan pengusaha

Ilustrasi wiraswasta. ©2012 Merdeka.com/Shutterstock/leedsn Sebagian besar bisnis dijalankan oleh laki-laki dan menjadi sebuah identitas bahwa bisnis adaah dunianya laki-laki. Namun, akhir-akhir ini sudah banyak pengusaha perempuan juga memasuki dunia laki-laki tersebut dan tak jarang dari mereka pun bisa sukses dan labih unggul daripada laki-laki. Berbagai ide dan gagasan baru muncul untuk melancarkan prosesnya, agar perjalanan sesuai dengan apa yang diharapkan dan dikembangkan oleh perempuan saat memutuskan masuk dalam dunia wirausaha ini. Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi oleh pengusaha perempuan dalam memulai dan mengembangkan wirausahanya, yaitu : Saat ini, pengusahan perempuan dianggap menentang kodrat atau harapan sosial sebagai sosok perempuan, apabila sukses menjadi seorang pegusaha. Dalam dunia usaha, sikap stereotip terhadapa bisnis yang kompetitif, agresif, dan keras dunia usaha mampu mengubah streotip sosok perempuan, yang halus, lembut,

Hukum Menukar Uang saat Lebaran

P enyedia jasa penukaran uang di tepi jalan kerap kali muncul di akhir Ramadhan. Keberadaan mereka cukup membantu masyarakat yang membutuhkan jasa mereka. Praktik jasa penukaran uang ini menimbulkan polemik di masyarakat. Bahkan, sekelompok orang mengampanyekan bahwa praktik ini merupakan praktik riba yang dinilai lebih berat dosanya daripada zina.